Kamis, 22 November 2012

Euforia dan Elegiku

Dahulu....
Sang rembulan selalu bersinar indah
Senyum sang mentari selalu damaikan jiwa
Simfoni si melodi selalu mengalun merdu
Menciptakan sebuah euforia manis dalam hatiku

Namun...
Semenjak kabut menghadang
Sang rembulan tak lagi bersinar sempurna
Setelah hujan menerpa
Senyum sang mentari hanya kepalsuan belaka
Setelah alunan musik berhenti berirama
Simfoni si melodi jadi tak bermakna
Menciptakan sebuah elegi pahit dalam hatiku

Itulah cinta yang kurasa....
Tak ku dapati dirimu yang dulu
Kau redup
Kau palsu
Kau hilang
Tinggalkan sejuta kenangan yang pernah kurasakan

Sudah cukupku mencarimu
Sudah cukup semua kisah tentang kita
Kini sinarmu sudah bersamanya
Senyummu hanya kau berikan padanya
Dan melodimu sudah untuk dirinya

Sekarang...Hanya elegi pilu yang setia menyelimutiku

-AnindytaPN-
Dahulu....
Sang rembulan selalu bersinar indah
Senyum sang mentari selalu damaikan jiwa
Simfoni si melodi selalu mengalun merdu
Menciptakan sebuah euforia manis dalam hatiku

Namun...
Semenjak kabut menghadang
Sang rembulan tak lagi bersinar sempurna
Setelah hujan menerpa
Senyum sang mentari hanya kepalsuan belaka
Setelah alunan musik berhenti berirama
Simfoni si melodi jadi tak bermakna
Menciptakan sebuah elegi pahit dalam hatiku

Itulah cinta yang kurasa....
Tak ku dapati dirimu yang dulu
Kau redup
Kau palsu
Kau hilang
Tinggalkan sejuta kenangan yang pernah kurasakan

Sudah cukupku mencarimu
Sudah cukup semua kisah tentang kita
Kini sinarmu sudah bersamanya
Senyummu hanya kau berikan padanya
Dan melodimu sudah untuk dirinya

Sekarang...Hanya elegi pilu yang setia menyelimutiku

-AnindytaPN-

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Winnie The Pooh Glitter