Jumat, 29 Juni 2012

Sejarah Gempa Dahsyat di Indonesia


Secara geologis, Indonesia berada pada batas pertemuan tiga lempeng tektonik utama dunia yaitu Lempeng Eurasia,Lempeng Indo-Australia, dan Lempeng Pasifik. Kondisi ini mengakibatkan pada beberapa daerah terdapat aktivitas gempa dan vulkanisme yang aktif. Sepanjang sejarahnya, Indonesia telah beberapa kali dilanda gempa bumi dengan kekuatan yang sangat dahsyat yang menyebabkan jatuhnya banyak korban. Berikut, merupakan kejadian-kejadian gempa dahsyat yang pernah terjadi di Indonesia yang diambil dari berbagai sumber.
1. Gempa Padang / Sumatra 1797 (8,4 SR)
Gempa bumi Sumatra 1797 adalah yang pertama dalam serangkaian gempa bumi besar yang merupakan pecah bagian dari segmen Sumatra dari megathrust Sunda. Hal ini menyebabkan tsunami yang sangat merusak di dekat Padang, di mana sebuah kapal Inggris 150-200 ton didorong hingga sejauh 1Km ke pedalaman sungai Arau. Pulau Sumatra terletak di batas lempeng konvergen antara Lempeng Indo-Australia dan Lempeng Eurasia. Konvergensi antara lempeng sangat miring di dekat Sumatra, dengan perpindahan yang sedang diakomodasi oleh dip-slip dekat faulting sepanjang zona subduksi, yang dikenal sebagai megathrust Sunda, dan dekat murni strike-slip faulting sepanjang sesar Sumatra Besar. Peristiwa slip utama pada interface zona subduksi biasanya tipe megathrust. Secara historis, raksasa megathrust gempa bumi telah dicatat pada tahun 1797, 1833, dan 1861, sebagian besar dari mereka dikaitkan dengan tsunami yang menghancurkan.

2. Gempa Mentawai / Sumatra 1833 (8,8-9,2 SR)
Gempa bumi Sumatra 1833 terjadi pada tanggal 25 November 1833, sekitar pukul 22:00 waktu setempat, dengan kekuatan gempa diperkirakan dalam kisaran 8,8-9,2 SR. Hal ini menyebabkan tsunami besar yang membanjiri pantai barat daya pulau tersebut. Tidak ada catatan yang dapat diandalkan mengenai korban jiwa, yang ada hanya informasi mengenai tingkat kerusakan yang terkait dengan gempa bumi atau tsunami. Namun, tsunami jelas menghancurkan sepanjang pantai barat daya Sumatra dari Pariaman ke Bengkulu. Ada juga satu laporan kerusakan yang signifikan di Seychelles.Besarnya bencana ini telah diestimasi dengan menggunakan catatan pengangkatan microatolls karang.
3. Gempa Nias / Sumatra 1861 (8,5 SR)
Gempa bumi Sumatra 1861 terjadi pada tanggal 16 Februari 1861. Gempa ini adalah yang salah satu dalam urutan gempa bumi yang berdekatan pecah bagian dari segmen Sumatra dari megathrust Sunda. Hal ini menyebabkan bencana tsunami yang menyebabkan beberapa ribu kematian. Gempa dirasakan sejauh semenanjung Malaysia dan bagian timur Jawa.
4. Gempa Laut Banda 1938 (8,5 SR)
Gempa bumi Laut Banda 1938 terjadi di wilayah Laut Banda pada tanggal 1 Februari 1938, dan merupakan gempa bumi terbesar ke-9 pada abad ke-20. Kekuatan gempa bumi ini adalah 8,5 Skala Richter, dan menyebabkan tsunami setinggi 1.5 meter, tetapi tidak terdapat korban jiwa pada peristiwa ini.
5. Gempa Aceh / Samudera Hindia 2004 (9,1-9,3 SR)
Kekuatan gempa pada awalnya dilaporkan mencapai 9,0 SR. Gempa terjadi pada waktu 7.58′.53” WIB. Pusat gempa terletak pada bujur 3.316° LU 95.854BT kurang lebih 160 km sebelah barat Aceh sedalam 10 kilometer. Gempa ini merupakan gempa bumi terdahsyat dalam kurun waktu 40 tahun terakhir yang menghantam Aceh. Gempa yang mengakibatkan tsunami ini menyebabkan sekitar 230.000 orang tewas di 8 negara. Ombak tsunami setinggi 30 meter. Bencana ini merupakan kematian terbesar sepanjang sejarah. Indonesia, Sri Langka, Inda, dan Thailand merupakan negara dengan jumlah kematian terbesar.
6. Gempa Nias 2005 (8,7 SR)
Gempa bumi Sumatra 2005 terjadi pada pukul 23.09 WIB pada 28 Maret 2005. Pusat gempanya berada di 2° 04′ 35” LU dan 97° 00′ 58” BT, 30 km di bawah permukaan Samudra Hindia, 200 km sebelah barat Sibolga, Sumatra atau 1400 km barat laut Jakarta, sekitar setengah jarak antara pulau Nias dan Simeulue. Catatan seismik memberikan angka 8,7 skala Richter (BMKG di Indonesia mencatat 8,2) dan getarannya terasa hingga Bangkok (Thailand) sekitar 1.000 km jauhnya. Dengan kekuatan sebesar 8,7 SR, gempa ini merupakan gempa bumi terbesar kedua di dunia sejak tahun 1964 hingga tahun 2010. Segera setelah terjadi, muncul peringatan akan kemungkinan datangnya tsunami yang akhirnya tidak terjadi. Gempa ini kemungkinan terpicu oleh gempa sebelumnya yang mengguncang Aceh pada bulan Desember 2004.
7. Gempa Yogyakarta 2005 (6,2 SR)
Gempa bumi Yogyakarta adalah peristiwa gempa bumi tektonik kuat yang mengguncang Daerah Istimewa Yogyakarta dan Jawa Tengah pada 27 Mei 2006 kurang lebih pukul 05.55′ WIB selama 57 detik. Gempa bumi tersebut berkekuatan 6,2 pada skala Richter. Menurut BMKG, posisi episenter gempa terletak di koordinat 8,26° LS dan 110,31° BT. Secara umum posisi gempa berada sekitar 25 km selatan-barat daya Yogyakarta, 115 km selatan Semarang, 145 km selatan-tenggara Pekalongan dan 440 km timur-tenggara Jakarta. Walaupun hiposenter gempa berada di laut, tetapi tidak mengakibatkan tsunami. Gempa juga dapat dirasakan di Solo, Semarang, Purworejo, Kebumen dan Banyumas. Getaran juga sempat dirasakan sejumlah kota di provinsi Jawa Timur seperti Ngawi, Madiun, Kediri, Trenggalek, Magetan, Pacitan, Blitar dan Surabaya. Ribuan rumah warga juga hancur rata dengan tanah atau rusak sedang, namun tidak dapat ditempati lagi. Rumah-rumah di Wedi, Gantiwarno, dan Prambanan adalah yang paling banyak hancur. Paling kurang 1.224 bangunan rusak dan memakan korban lebih dari 3000 orang. Fasilitas umum, seperti sekolah, kantor kecamatan, kantor polsek, kelurahan, tidak luput dari kehancuran. Jalanan aspal juga retak dan terbelah di banyak tempat. Sambungan telepon dan listrik terputus juga putus akibat gempa tersebut.
8. Gempa Tasikmalaya 2006 (7,7 SR)
Gempa bumi Jawa Juli 2006 ialah gempa bumi berkekuatan 7,7 SR, versi bmkg, pada skala Richter di lepas pantai Jawa Barat, Indonesia. Terjadi pada 17 Juli 2006 pada pukul 8.19′ WIB. Gempa bumi ini menyebabkan tsunami setinggi 2 meter yang menghancurkan rumah di pesisir selatan Jawa, membunuh setidaknya 659 jiwa. Tsunami itu menghantam desa-desa di pesisir selatan Jawa di Cipatujah, Tasikmalaya dan Pangandaran, Ciamis. Dilaporkan tempat liburan pantai Jawa Barat di Pangandaran mengalami rusak parah. Menurut U.S. Geological Survey (USGS) gempa bumi ini berpusat pada 9.295° LS 107.347° BT , 48,6 km di bawah dasar laut. Berada 225 km (140 mil) timur laut Pulau Natal dan 240 km (150 mil) tenggara Tasikmalaya, Indonesia, dan 358 km (222 mil) selatan Jakarta.
9. Gempa Padang 2009 (7,6 SR)
Gempa bumi Sumatra Barat 2009 terjadi dengan kekuatan 7,6 Skala Richter di lepas pantai Sumatra Barat pada pukul 17.16′.10″ WIB tanggal 30 September 2009. Gempa ini terjadi di lepas pantai Sumatra, sekitar 50 km barat laut Kota Padang. Gempa menyebabkan kerusakan parah di beberapa wilayah di Sumatra Barat seperti Kabupaten Padang Pariaman, Kota Padang, Kabupaten Pesisir Selatan, Kota Pariaman, Kota Bukittinggi, Kota Padangpanjang, Kabupaten Agam, Kota Solok, dan Kabupaten Pasaman Barat. Menurut data sedikitnya 1.117 orang tewas akibat gempa ini yang tersebar di 3 kota & 4 kabupaten di Sumatra Barat, korban luka berat mencapai 1.214 orang, luka ringan 1.688 orang, korban hilang 1 orang. Sedangkan 135.448 rumah rusak berat, 65.380 rumah rusak sedang, & 78.604 rumah rusak ringan.
10. Gempa Mentawai / Sumatra Barat 2010 (7,2 SR)
Gempa ini terjadi di Kabupaten Kepulauan Mentawai, Sumatra Barat, pada hari Senin 24 Oktober 2010 pukul 21.42 WIB. Gempa yang berpusat di 3,61 Lintang Selatan-99,93 Bujur Timur pada pusat 78 km barat daya Pagai Selatan, Kepulauan Mentawai, Sumbar; 174 km Barat Daya Mukomuko-Bengkulu ini diikuti tsunami setinggi 3-7m. Gempa berkekuatan 7,2 skala Richter ini juga menyebabkan Tsunami setinggi 3-10 meter yang mengakibatkan setidaknya 77 desa hancur dan menelan korban 30 orang lebih. (FTI)
Analisis pendapat saya mengenai upaya untuk mencegah jatuhnya korban baik materi maupun nyawa akibat peristiwa gempa besar yang terjadi di Indonesia

Sebaiknya pemerintah cepat tanggas mengatasi masalah bencama-bencana di Indonesia. Contohnya saja ya gempa bumi ini. Pemerintah / relawan juga menyelenggarakan penyuluhan tentang bagaimana cara menyelematkan diri bila terjadi gempa bumi. Bila gempa sudah terjadi, sebaiknya pemerintah / relawan yang ada disekitarnya cepat memberi bantuan medis / bahan logistik bagi para korban bencana gempa bumi tersebut.





From: http://cohesive98.wordpress.com/2012/06/29/sejarah-gempa-dahsyat-di-indonesia/#more-618


Secara geologis, Indonesia berada pada batas pertemuan tiga lempeng tektonik utama dunia yaitu Lempeng Eurasia,Lempeng Indo-Australia, dan Lempeng Pasifik. Kondisi ini mengakibatkan pada beberapa daerah terdapat aktivitas gempa dan vulkanisme yang aktif. Sepanjang sejarahnya, Indonesia telah beberapa kali dilanda gempa bumi dengan kekuatan yang sangat dahsyat yang menyebabkan jatuhnya banyak korban. Berikut, merupakan kejadian-kejadian gempa dahsyat yang pernah terjadi di Indonesia yang diambil dari berbagai sumber.
1. Gempa Padang / Sumatra 1797 (8,4 SR)
Gempa bumi Sumatra 1797 adalah yang pertama dalam serangkaian gempa bumi besar yang merupakan pecah bagian dari segmen Sumatra dari megathrust Sunda. Hal ini menyebabkan tsunami yang sangat merusak di dekat Padang, di mana sebuah kapal Inggris 150-200 ton didorong hingga sejauh 1Km ke pedalaman sungai Arau. Pulau Sumatra terletak di batas lempeng konvergen antara Lempeng Indo-Australia dan Lempeng Eurasia. Konvergensi antara lempeng sangat miring di dekat Sumatra, dengan perpindahan yang sedang diakomodasi oleh dip-slip dekat faulting sepanjang zona subduksi, yang dikenal sebagai megathrust Sunda, dan dekat murni strike-slip faulting sepanjang sesar Sumatra Besar. Peristiwa slip utama pada interface zona subduksi biasanya tipe megathrust. Secara historis, raksasa megathrust gempa bumi telah dicatat pada tahun 1797, 1833, dan 1861, sebagian besar dari mereka dikaitkan dengan tsunami yang menghancurkan.

2. Gempa Mentawai / Sumatra 1833 (8,8-9,2 SR)
Gempa bumi Sumatra 1833 terjadi pada tanggal 25 November 1833, sekitar pukul 22:00 waktu setempat, dengan kekuatan gempa diperkirakan dalam kisaran 8,8-9,2 SR. Hal ini menyebabkan tsunami besar yang membanjiri pantai barat daya pulau tersebut. Tidak ada catatan yang dapat diandalkan mengenai korban jiwa, yang ada hanya informasi mengenai tingkat kerusakan yang terkait dengan gempa bumi atau tsunami. Namun, tsunami jelas menghancurkan sepanjang pantai barat daya Sumatra dari Pariaman ke Bengkulu. Ada juga satu laporan kerusakan yang signifikan di Seychelles.Besarnya bencana ini telah diestimasi dengan menggunakan catatan pengangkatan microatolls karang.
3. Gempa Nias / Sumatra 1861 (8,5 SR)
Gempa bumi Sumatra 1861 terjadi pada tanggal 16 Februari 1861. Gempa ini adalah yang salah satu dalam urutan gempa bumi yang berdekatan pecah bagian dari segmen Sumatra dari megathrust Sunda. Hal ini menyebabkan bencana tsunami yang menyebabkan beberapa ribu kematian. Gempa dirasakan sejauh semenanjung Malaysia dan bagian timur Jawa.
4. Gempa Laut Banda 1938 (8,5 SR)
Gempa bumi Laut Banda 1938 terjadi di wilayah Laut Banda pada tanggal 1 Februari 1938, dan merupakan gempa bumi terbesar ke-9 pada abad ke-20. Kekuatan gempa bumi ini adalah 8,5 Skala Richter, dan menyebabkan tsunami setinggi 1.5 meter, tetapi tidak terdapat korban jiwa pada peristiwa ini.
5. Gempa Aceh / Samudera Hindia 2004 (9,1-9,3 SR)
Kekuatan gempa pada awalnya dilaporkan mencapai 9,0 SR. Gempa terjadi pada waktu 7.58′.53” WIB. Pusat gempa terletak pada bujur 3.316° LU 95.854BT kurang lebih 160 km sebelah barat Aceh sedalam 10 kilometer. Gempa ini merupakan gempa bumi terdahsyat dalam kurun waktu 40 tahun terakhir yang menghantam Aceh. Gempa yang mengakibatkan tsunami ini menyebabkan sekitar 230.000 orang tewas di 8 negara. Ombak tsunami setinggi 30 meter. Bencana ini merupakan kematian terbesar sepanjang sejarah. Indonesia, Sri Langka, Inda, dan Thailand merupakan negara dengan jumlah kematian terbesar.
6. Gempa Nias 2005 (8,7 SR)
Gempa bumi Sumatra 2005 terjadi pada pukul 23.09 WIB pada 28 Maret 2005. Pusat gempanya berada di 2° 04′ 35” LU dan 97° 00′ 58” BT, 30 km di bawah permukaan Samudra Hindia, 200 km sebelah barat Sibolga, Sumatra atau 1400 km barat laut Jakarta, sekitar setengah jarak antara pulau Nias dan Simeulue. Catatan seismik memberikan angka 8,7 skala Richter (BMKG di Indonesia mencatat 8,2) dan getarannya terasa hingga Bangkok (Thailand) sekitar 1.000 km jauhnya. Dengan kekuatan sebesar 8,7 SR, gempa ini merupakan gempa bumi terbesar kedua di dunia sejak tahun 1964 hingga tahun 2010. Segera setelah terjadi, muncul peringatan akan kemungkinan datangnya tsunami yang akhirnya tidak terjadi. Gempa ini kemungkinan terpicu oleh gempa sebelumnya yang mengguncang Aceh pada bulan Desember 2004.
7. Gempa Yogyakarta 2005 (6,2 SR)
Gempa bumi Yogyakarta adalah peristiwa gempa bumi tektonik kuat yang mengguncang Daerah Istimewa Yogyakarta dan Jawa Tengah pada 27 Mei 2006 kurang lebih pukul 05.55′ WIB selama 57 detik. Gempa bumi tersebut berkekuatan 6,2 pada skala Richter. Menurut BMKG, posisi episenter gempa terletak di koordinat 8,26° LS dan 110,31° BT. Secara umum posisi gempa berada sekitar 25 km selatan-barat daya Yogyakarta, 115 km selatan Semarang, 145 km selatan-tenggara Pekalongan dan 440 km timur-tenggara Jakarta. Walaupun hiposenter gempa berada di laut, tetapi tidak mengakibatkan tsunami. Gempa juga dapat dirasakan di Solo, Semarang, Purworejo, Kebumen dan Banyumas. Getaran juga sempat dirasakan sejumlah kota di provinsi Jawa Timur seperti Ngawi, Madiun, Kediri, Trenggalek, Magetan, Pacitan, Blitar dan Surabaya. Ribuan rumah warga juga hancur rata dengan tanah atau rusak sedang, namun tidak dapat ditempati lagi. Rumah-rumah di Wedi, Gantiwarno, dan Prambanan adalah yang paling banyak hancur. Paling kurang 1.224 bangunan rusak dan memakan korban lebih dari 3000 orang. Fasilitas umum, seperti sekolah, kantor kecamatan, kantor polsek, kelurahan, tidak luput dari kehancuran. Jalanan aspal juga retak dan terbelah di banyak tempat. Sambungan telepon dan listrik terputus juga putus akibat gempa tersebut.
8. Gempa Tasikmalaya 2006 (7,7 SR)
Gempa bumi Jawa Juli 2006 ialah gempa bumi berkekuatan 7,7 SR, versi bmkg, pada skala Richter di lepas pantai Jawa Barat, Indonesia. Terjadi pada 17 Juli 2006 pada pukul 8.19′ WIB. Gempa bumi ini menyebabkan tsunami setinggi 2 meter yang menghancurkan rumah di pesisir selatan Jawa, membunuh setidaknya 659 jiwa. Tsunami itu menghantam desa-desa di pesisir selatan Jawa di Cipatujah, Tasikmalaya dan Pangandaran, Ciamis. Dilaporkan tempat liburan pantai Jawa Barat di Pangandaran mengalami rusak parah. Menurut U.S. Geological Survey (USGS) gempa bumi ini berpusat pada 9.295° LS 107.347° BT , 48,6 km di bawah dasar laut. Berada 225 km (140 mil) timur laut Pulau Natal dan 240 km (150 mil) tenggara Tasikmalaya, Indonesia, dan 358 km (222 mil) selatan Jakarta.
9. Gempa Padang 2009 (7,6 SR)
Gempa bumi Sumatra Barat 2009 terjadi dengan kekuatan 7,6 Skala Richter di lepas pantai Sumatra Barat pada pukul 17.16′.10″ WIB tanggal 30 September 2009. Gempa ini terjadi di lepas pantai Sumatra, sekitar 50 km barat laut Kota Padang. Gempa menyebabkan kerusakan parah di beberapa wilayah di Sumatra Barat seperti Kabupaten Padang Pariaman, Kota Padang, Kabupaten Pesisir Selatan, Kota Pariaman, Kota Bukittinggi, Kota Padangpanjang, Kabupaten Agam, Kota Solok, dan Kabupaten Pasaman Barat. Menurut data sedikitnya 1.117 orang tewas akibat gempa ini yang tersebar di 3 kota & 4 kabupaten di Sumatra Barat, korban luka berat mencapai 1.214 orang, luka ringan 1.688 orang, korban hilang 1 orang. Sedangkan 135.448 rumah rusak berat, 65.380 rumah rusak sedang, & 78.604 rumah rusak ringan.
10. Gempa Mentawai / Sumatra Barat 2010 (7,2 SR)
Gempa ini terjadi di Kabupaten Kepulauan Mentawai, Sumatra Barat, pada hari Senin 24 Oktober 2010 pukul 21.42 WIB. Gempa yang berpusat di 3,61 Lintang Selatan-99,93 Bujur Timur pada pusat 78 km barat daya Pagai Selatan, Kepulauan Mentawai, Sumbar; 174 km Barat Daya Mukomuko-Bengkulu ini diikuti tsunami setinggi 3-7m. Gempa berkekuatan 7,2 skala Richter ini juga menyebabkan Tsunami setinggi 3-10 meter yang mengakibatkan setidaknya 77 desa hancur dan menelan korban 30 orang lebih. (FTI)
Analisis pendapat saya mengenai upaya untuk mencegah jatuhnya korban baik materi maupun nyawa akibat peristiwa gempa besar yang terjadi di Indonesia

Sebaiknya pemerintah cepat tanggas mengatasi masalah bencama-bencana di Indonesia. Contohnya saja ya gempa bumi ini. Pemerintah / relawan juga menyelenggarakan penyuluhan tentang bagaimana cara menyelematkan diri bila terjadi gempa bumi. Bila gempa sudah terjadi, sebaiknya pemerintah / relawan yang ada disekitarnya cepat memberi bantuan medis / bahan logistik bagi para korban bencana gempa bumi tersebut.





From: http://cohesive98.wordpress.com/2012/06/29/sejarah-gempa-dahsyat-di-indonesia/#more-618

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Winnie The Pooh Glitter